Psikoterapi


.

Menulis itu Terapi Stress lho...


Tidak ada yang bisa mengerti kita
selain diri kita sendiri....
Maka, saatnya kita untuk mengerti diri kita sendiri. Siapa kita? Apa yang akan dilakukan? Apa yang akan dicapai dalam hidup ini? tidak ada yang lebih mengerti kita, keinginan kita, yang sesuai dengan kita, kecuali diri kita sendiri.
Terkadang, jika kita punya masalah kita bingung apa yang harus dilakukan? Jadilah kita orang yang linglung tidak tahu arah. Saat itulah kita butuh seorang sahabat. Lalu, akan menjadi sangat penting buat curhat tentang masalah kita kepada seorang sahabat yang amat dekat dan mau mengerti kita. saat kita curhat, saat itulah beban perasaan kita akan berkurang. Tapi, apakah kita lalu mendapatkan solusinya? Tentu tidak selamanya seperti itu.
Terkadang, sahabat yang kita ajak curhat juga sedang punya masalah yang sama beratnya, atau bahlebih parah dari kita. Maka jadilah dua orang yang sama-sama bingung dengan masalahnya, dan akhirnya terjadi adegan tangis-tangisan di dalam kamar. Tidak apa, kata sebagian orang. Setidaknya kita punya teman yang senasib sepenanggungan.
Padahal jika kita mau jujur, kita sudah tahu jawaban untuk permasalahan kita sendiri. Hanya saja kita nggak mau berfikir lebih jernih dan merenung lebih lama. Karena sesungguhnya jiwa kita sendiri telah memahami seluk beluk persoalan yang dihadapi. Jiwa itu sendiri telah memetakan secara lengkap langkah-langkah apa yang harus diambil untuk menyelesaikan masalah kita.
Di dalam jiwa seseorang, ada yang namanya tekad dan semangat. Kedua hal itulah yang berperan dalam menyelesaikan masalah. Jika seseorang telah bertekad untuk keluar dari masalah, maka dengan segera akan terbukalah jalan di depannya. Ada rasa optimis di dalam dadanya sehingga ia terus melangkahkan kakinya untuk menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi. Hal itu adalah berita bagus. berbeda dengan mereka yang tidak bisa merenung. Dia tidak bisa mempunyai rasa optimis dalam dirinya, tidak mau berusaha bangkit dan keluar dari permasalahan. Justru terdiam dan semakin terbelit dalam permasalahannya. Ditambah curhatnya ke sembarang orang, yang justru membuatnya semakin runyam.
Inilah mengapa, para pakar psikologi menyarankan kepada setiap orang untuk menulis diary. Ternyata terapi menulis itu akan sangat bagus bagi seseorang untuk bisa menemukan solusi dari permasalahan yang sedang dihadapi. Seperti halnya dia berbicara kepada dirinya sendiri, berbicara kepada hati yang telah mengetahui jalan untuk keluar dari permasalahan.
Menurut Pannebaker, seseorang yang menulis tentang hal-hal yang negatif akan memberikan pelepasan emosional yang membangkitkan perasaan puas dan lega. Menulis tentang pengalaman traumatis menunjukkan peningkatan fungsi kekebalan tubuh, menulis tentang pikiran dan perasaan terdalam tentang trauma yang mereka alami menghasilkan suasana yang lebih baik, pandangan yang lebih positif, dan kesehatan fisik yang lebih baik. Bahkan, Fatima Mernisi, tokoh feminis Mesir, menyarankan kita agar menulis setiap saat,agar kulit kita sehat dan awet muda.
Ukhti, itulah kekuatan terpendam dalam diri kita. kekuatan itu berasal dari kita sendiri! Tinggal bagaimana kita menggali dan memanfaatkannya sehingga kita menjadi satu pribadi yang tidak goyah. Kita justru menjadi pribadi yang mantab dan tidak ada yang meragukan lagi ketangguhan kita dalam menjalani kehidupan.

Your Reply